Elongasi (astronomi)

Dalam astronomi, elongasi planet adalah pemisahan sudut antara Matahari dan planet, dengan Bumi sebagai titik acuan. Elongasi maksimum suatu planet inferior tertentu terjadi ketika posisi planet ini, dalam jalur orbitnya mengitari Matahari, bersinggungan dengan pengamat di Bumi. Karena planet inferior berada jauh dari area orbit Bumi mengitari Matahari, pengamatan elongasinya tidak menemui banyak tantangan (dibandingkan dengan misalnya objek langit dalam). Ketika sebuah planet berada pada elongasi maksimumnya, planet tersebut tampak jauh dari Matahari jika dilihat dari Bumi, jadi penampakan planet tersebut juga yang terbaik pada saat itu.

Sudut ε digambar di antara dua garis lurus dari Bumi ke Matahari, dan dari Bumi ke planet. Hal ini ditunjukkan untuk posisi yang berbeda di sepanjang orbit sirkuler, baik untuk planet yang lebih dekat ke Matahari (yang sudutnya selalu kurang dari 90°), dan untuk planet luar (yang sudutnya dapat berkisar dari 0° hingga 180°), sambil membedakan sisi timur dan barat.
Diagram ini menunjukkan berbagai kemungkinan elongasi (ε), masing-masing merupakan jarak sudut antara sebuah planet dan Matahari dari perspektif Bumi.

Ketika planet inferior terlihat setelah matahari terbenam, planet tersebut berada di dekat elongasi timur maksimum. Sedangkan ketika planet inferior terlihat setelah matahari terbit, planet tersebut berada di dekat elongasi barat maksimum. Sudut elongasi maksimum (timur atau barat) untuk Merkurius berkisar di antara 18° dan 28°, sedangkan untuk Venus di antara 45° dan 47°. Nilai ini bervariasi karena orbit planet berbentuk elips alih-alih sirkuler (bulat) sempurna. Faktor lain yang menyebabkan inkonsistensi ini adalah inklinasi orbit, yaitu saat bidang orbit setiap planet sedikit miring relatif terhadap bidang referensi, seperti bidang ekliptika dan bidang invariabel.

Tabel dan situs web astronomi, seperti Heavens-Above, memprediksi kapan dan di mana planet mencapai elongasi maksimum berikutnya.

Pranala luar

sunting